Cara Memasang Wastafel Dengan Baik Dan Benar Oleh Nizar Heru Ferdiansyah

Cara Memasang Wastafel Dengan Baik Dan Benar
          OLEH: NIZAR HERU FERDIANSYAH

Wastafel adalah tempat membersihkan diri (cuci muka, cuci tangan, gosok gigi, bercukur), letaknya menempel pada dinding (di luar atau di dalam kamar mandi), dilengkapi dengan keran air, cermin, dan rak untuk menaruh sabun, pasta gigi, atau alat-alat kecantikan.
Fungsi wastafel ialah untuk mencuci muka ataupun mencuci tangan. Wastafel ini biasanya berada menempel di dinding dan terbuat dari bahan porselen yang licin serta tak mudah bocor. Furnitur ini tersedia dengan bermacam pilihan warna serta ukuran.
Bentuk-Bentuk Fisik Wastafel Yaitu:
1.     Wastafel Oval
2.    Wastafel Persegi
3.   Wastafel Setengah Lingkaran







Berikut Cara Memasang Wastafel Dengan Baik Dan Benar:
Selain karakteristiknya, kenali juga bagian-bagian serta cara pemasangan wastafel dengan benar. Set wastafel komplit berisi mangkuk wastafel, keran, pipa pembuangan (sifon atau leher angsa), stop keran atau aksesoris lain, dan perlengkapan penggantung.
Bahan lain adalah pipa (PVC, HDPE, besi, besi galvanis, atau stainless steel) dan aksesoris sambungan atau fitting, lem silikon, dan seal tape. Diameter untuk pipa input ½ inci, sedangkan pipa output 1 inci. Perkakasnya: meteran, pensil, waterpass, kunci pas, bor sekaligus screw driver, palu, dan gergaji.
Setiap merek wastafel memiliki cara pemasangan sendiri. Sebaiknya, pelajari lebih dahulu detail petunjuk yang disertakan. Secara umum pemasangan wastafel gantung melalui tahap berikut ini:
1.    Lakukan persiapan, berupa pemasangan pipa pasokan air bersih (pipa input) dan pipa saluran air kotor (pipa output) pada posisi di mana wastafel akan dipasang. Agar terkesan rapi pipa dapat ditanam pada dinding dan di bawah lantai. Jika pembangunan sedang berlangsung, pemipaan dikerjakan bersama bagian lain kamar mandi (shower dan bathtub).
Pada rumah lama tentu harus dilakukan pembongkaran dinding dan lantai untuk menempatkan kedua pipa tersebut, kecuali jika pipa akan diekspose. Ketinggian pipa input disesuaikan tinggi wastafel. Standar tinggi wastafel ±85-95 cm atau bisa disesuaikan kebutuhan. Sementara lubang pipa output dipasang di bawah pipa input dengan jarak ±15-20 cm (atau sesuai petunjuk pabrik).
2.     Hasil pekerjaan persiapan adalah tersedianya lubang pipa input maupun output yang nantinya akan dihubungkan dengan pipa wastafel. Pastikan pada ujung kedua pipa terpasang faucet socket untuk sambungan. Wastafel dipasang setelah dinding diplester dan di-finishing (cat atau keramik). Matikan aliran air saat pemasangan wastafel.
3.     Rangkai sifon atau leher angsa wastafel, jika perlu beri seal tape agar rapat. Lalu sambungkan leher angsa faucet socket pipa output pada dinding. Jika perlu, beri seal tape agar rapat.
4.    Pasang avur wastafel (fitting output bagian atas) lewat lubang pada dasar mangkuk wastafel. Kencangkan dan periksa bahwa penutup pada dasar wastafel berfungsi. Lanjutkan dengan memasang keran air
5.   Periksa cara penggantungan wastafel —dengan bracket atau lubang pada wastafel. Tandai posisi lubang sekrup dengan mengukurnya secara tepat. Anda bisa juga menempelkan sementara wastafel ke dinding untuk pengepasan dan menandai lubang. Pastikan leher angsa dan avur tersambung dengan tepat. Periksa kedataran dengan waterpass.
6.      Lakukan pengeboran dinding yang ditandai. Gunakan mata bor sesuai jenis dinding (bata dan beton) dan ukuran sekrup fischer. Selanjutnya pasang fischer pada dinding dengan bantuan palu.
7.  Jika sistem penggantungan dengan lubang pada wastafel maka setelah fischer pasanglah sekrup hingga kencang. Kemudian gantungkan wastafel dengan benar lalu pasang kunci dan kencangkan. Jika sistem penggantungan dengan bracket, setelah fischer pasanglah bracket penggantung lalu sekrup dan kencangkan. Kemudian gantungkan wastafel dengan tepat. Periksa kedataran dengan waterpass.
8.   Sambung avur (fitting output dari bawah wastafel) ke leher angsa yang telah tersambung dengan pipa output pada dinding, lalu kencangkan. Lanjutkan dengan menghubungkan fitting input dari keran ke pipa input pada dinding, lalu kencangkan.
9.   Pastikan seluruh bagian telah terpasang dengan benar. Untuk memperkuat penggantungan, aplikasikan lem silikon di sepanjang garis pertemuan wastafel dan dinding.
10.  Lakukan pengetesan dengan mengalirkan air sambil memeriksa setiap sambungan. Perbaiki jika masih ada kebocoran. Periksa kembali dengan mengalirkan air.
11.  Terakhir, lakukan pembobokan lubang-lubang dinding dan lanjutkan dengan finishing. Kemudian, jika perlu pasang juga aksesoris seperti cermin, penggantung handuk atau lap.

SEMOGA BERMANFAAT :) :)

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posisi tempat wudhu duduk ergonomis oleh widya

Muhammad Abi Imajudin : (6 Langkah Cuci Tangan)